A. Biografi
Nama asli : Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Ribaah bin Abdillah bin Qarth bin Razaah
Nama Ibu : Hantamah binti Hasyim bin Al-Mughirah bin Abdillah bin Umar bin Makhzum.
Gelar : Al-Faruq
Keturunan : Arab Quraisy (Qabilah Banni 'Ad)
Tahun Lahir : Diperkirakan sekitar 13 tahun setelah kejadian Abrahah (menurut Imam Nawawi)
Jabatan : Khalifah Ar-Rasyidin ke-2
Tahun Pelantikan : Tahun 634 M
Masa Jabatan : 10 Tahun
Wafat : Tahun 644 M / 23 H
Tutup Usia : 63 Tahun
Sebelum memeluk Islam, Umar Bin Khattab adalah duta bagi kaumnya terutama dalam mengadakan perundingan antara kabilah yang bermusuhan. Beliau merupakan salah satu mertua Rasulullah Saw ketika Rasulullah Saw menikahi putrinya Hafsah Binti Umar dan Beliau juga adalah salah satu sahabat yang di jamin masuk surga oleh baginda Rasulullah Saw.
B. Kepribadian Umar Bin Khattab r.a
Ubaidullah bin Umar menceritakan bahawa suatu hari para sahabat melihat
Umar memikul tempat air di bahunya. Lalu mereka bertanya : "Wahai Amirul
Mukminin ! Mengapa tuan sendiri yang memikul air ini ?" Jawab Umar Bin Khattab : "Saya merasakan bahawa diri saya telah takbur, lalu saya mengangkat air ini untuk menundukkannya".
Kata Aslam beberapa orang berbicara dengan Abdul Rahman bin Auf. Kata
mereka : "Umar bin Khattab telah menimbulkan rasa takut kami sehingga
mata kami tidak berani bertentangan mata dengannya". Hal ini diadukan
oleh Abdul Rahman bin Auf. Lalu Umar Bin Khattab berkata : "Benarkah
mereka berkata demikian ?" "Demi Allah, saya telah cuba melunakkannya,
sehingga lantaran lunak saya itu saya takut dimarahi Allah. Saya cuba
pula dengan sikap keras sehingga saya takut Allah marah kepada saya.
Bagaimanakah lagi ? Bagaimana nasib saya yang berbeda dengan mereka ?"
Diriwayatkan oleh Umar bin Murrah bahwa seorang lelaki bertemu dengan Umar Bin Khattab dan berkata : "Bersikap lunaklah kepada kami, sebab kami amat gentar melihatmu !" Umar menjawab : "Adakah saya berbuat sesuatu yang zalim ? " Jawab lelaki itu : "Tidak" Kata Umar lagi : "Kalau begitu, biarlah Allah menambah rasa takut dalam hatimu terhadapku".
Menurut Barrak bin Makrur : "Pada suatu hari Umar Bin Khattab naik ke
mimbar untuk memberi tazkirah, tiba-tiba dia merasa sakit. Menurut para
jamaah, obatnya adalah madu lebah dan di Baitulmal banyak tersimpan madu
lebah" Kata beliau : "Kalau tuan-tuan izinkan, saya akan gunakannya,
tetapi kalau tidak diizinkan haram ke atas saya mengambilnya.
C. Islamnya Umar Bin Khattab
Beliau memeluk Islam pada tahun ke 6 kenabian ketika berumur 27 tahun.
Tindakannnya ini mengemparkan masyarakat Quraisy dan memberi berita
gembira kepada umat Islam bahwa Islam akan menjadi kuat.
Rasulullah Saw pernah berdoa ; "Ya Allah kuatkan Islam dengan UmarBin Khatab atau Abu Jahal Bin Hisyam" (HR. At-Thabarani)
Dalam sebuah hadits lain yang diriwayatkan oleh At-Thabarani bahwa
Rasulullah Saw juga pernah berdoa : "Ya Allah kuatkan Islam dengan Umar Bin Khatab".
Sebuah hadith dari Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah bahwa
Rasulullah Saw berkata : "Apabila Umar memeluk Islam, Jibril pun datang
dan berkata : "Ya Muhammad, sesungguhnya seluruh makhluk langit
bergembira dengan Islamnya Umar".
"Saya merasakan bahawa diri saya telah takbur, lalu saya mengangkat air ini untuk menundukkannya"
Setelah memeluk Islam, Rasulullah Saw telah mengelarnya sebagai Al-Faruq
karena dapat membedakan di antara perkara yang benar dan bathil. Ketika
ditanya oleh para sahabat bagaimana dia mendapat gelaran tersebut, Umar menjawab : "Pada suatu hari, Aku bertanya kepada Rasulullah
Saw : "Ya Rasulullah Saw, adakah kita dalam kebenaran ?".
Jawab Rasulullah SAW : "Benar".
Aku berkata lagi : "Kenapakah kita beribadah secara sembunyi ?".
Kemudian kami masuk ke Masjidil Haram membuat dua syaf, satu saya dan
satu lagi Hamzah (berjemaah). Maka semua orang KAFFIR Quraisy
melihat ke arah kami berdua dengan perasaan yang sangat marah yang tidak
pernah terjadi sebelum ini, lalu Rasulullah Saw mengelarkan aku
Al-Faruq !
Dengan islamnya Umar, maka umat Islam yang sebelum itu sentiasa
ketakutan menjadi kuat. Mereka telah berani solat secara terang-terangan di Baitullah khususnya
setelah peristiwa di atas. Di samping itu juga, orang Quraisy juga
tidak berani menganggu orang Islam yang sedang beribadah kerana takut
kepada Umar.
D. Keberanian Umar Bin Khattab r.a.
Peristiwa yang menarik perhatian kaum kafir Quraisy Mekah
ialah ketika Umar Bin Khattab mengambil langkah untuk berhijrah
secara terang-terangan, berbeda dengan pendirian para sahabat yang lain
yang terpaksa berhijrah secara rahsia.
Umar Bin Khattab terkenal sebagai seorang yang berani semasa kafir dan bertambah
berani sesudah beriman. Pada detik-detik terakhir sebelum meninggalkan
kota Mekah untuk berhijrah ke Madinah, Ali r.a. yang
menyaksikan peristiwa tersebut, meriwayatkan: Setelah Umar
r.a membuat keputusan untuk berhijrah, beliau mengambil sebilah pedang
disandang di sisi pinggangnya, kemudian diambilnya busur panah lalu
disangkut kan dibahunya, sebatang anak panah tergenggam ditangannya dan
melangkahkan kaki menuju ke Ka'bah. Ketika itu tokoh-tokoh Quraisy
sedang bersantai di sisi Ka'bah menyaksikan kehadiran Umar r.a.
Umar r.a melakukan tawaf tujuh kali dengan penuh semangat tetapi
tenang, tanpa menghiraukan tokoh-tokoh kafir Quraisy yang
memerhatikannya. Sebaik selesai melakukan tawaf, beliau menuju ke Maqam
Ibrahim dan mendirikan sholat.
Selesai sholat, Umar berdiri di sisi Maqam Ibrahim sambil mengeluarkan
kata-kata yang keras dan pedas terhadap kaum kuffar Quraisy. kata Umar:
"Sesungguhnya Allah Swt tidak akan membinasakan wajah manusia di dunia
ini, kecuali wajah kafir-kafir jahanam yang memusuhi agama Allah".
Kata Umar r.a. lagi: "Barang siapa yang sanggup menjadikan ibunya kesepian dikarenakan kematian anak, menjadikan anak-anak mereka yatim
piatu karena kematian ayah mereka, sanggup menjadikan isteri kesayangannya
menjadi janda kerana kematian suami mereka, maka marilah kita adu senjata di sebalik
bukit ini."
Tantangan Umar r.a. terhadap tokoh-tokoh Quraisy yang menyaksikan
kehadiran Umar r.a. dengan pedang terhunus itu, ternyata menimbulkan kecemasan dan ketakutan di dalam hati mereka. Pertama kali mereka mendengar tantangan yang
begitu hebat dari Umar r.a., mereka terdiam tanpa seorangpun yang berani
menyahut tantangan Umar r.a. tersebut.
Dari sudut psikologi, cara Umar r.a. menantang kafir Quraisy dengan gaya
seorang pahlawan yang bersedia untuk mati, menjadikan kaum kafir Quraisy kehilangan semangat. Mereka membisu tanpa reaksi, sekalipun Umar r.a. mengutuk mereka
sebagai kaum yang bakal di binasakan Allah Swt. Dalam keadaan kaum kafir
Quraisy lemah semangat, Umar r.a. mengajaknya adu senjata.
Ali r.a. yang turut mendengar kata-kata Umar r.a. itu berkata :
Sesudah itu Umar r.a. melangkahkan kaki meninggalkan kota Mekah dengan
tenang, tanpa di ikuti oleh kaum kafir Quraisy. Bagaimanapun peristiwa
itu memberi seribu rahmat kepada kaum muslimin yang minoritas masa itu, dari
kalangan orang-orang tua, orang-orang sakit yang tidak terdaya
meninggalkan kota Makkah tanpa teman. Mereka semua mengambil peluang
untuk berhijrah ke Madinah bersama Umar Bin Khattab r.a., dengan aman tanpa sedikitpun mengalami gangguan.
Setelah peristiwa itu, maka kaum muslimin Mekah telah menyahut
seruan hijrah. Sehingga tiada lagi para pengikut Nabi Saw yang
tinggal di Mekah, kecuali Nabi Saw, Abu Bakar As-Siddiq r.a.
Ali bin Abi Thalib r.a., selain itu orang-orang yang sakit, mereka
yang tidak memiliki kenderaan dan kekuatan untuk berhijrah dan mereka yang dikenakan
tahanan oleh pihak kafir Quraisy, akibat tindakan mereka menyahut seruan Islam.
E. Hadits - Hadits tentang Umar Bin Khattab r.a.
"Semasa tidur, aku bermimpi bahawa aku berada dalam Surga. aku melihat
seorang perempuan sedang berwudhu dekat sebuah istana. Aku bertanya
untuk siapakah istana ini. Katanya : Untuk Umar". (HR. Bukhari dan Muslim).
Sesungguhnya Allah Swt menjadikan lidah dan hati Umar itu di atas kebenaran. (HR. At-Tarmizi)
Sekiranya selepas aku ada nabi, sudah pasti Umarlah orangnya. (HR. At-Tarmizi)
Sesungguhnya aku lihat syaitan-syaitan dari kalangan jin dan manusia lari lintang pukang dari Umar. (HR. At-Tarmizi)
Sesungguhnya ada seseorang di kalangan umat sebelum kamu yang menjadi
sebutan orang ramai (kerana kebaikannya), jika perkara ini terjadi dalam umat
Islam, sudah tentu Umarlah orangnya. (HR. Bukhari).
F. Umar Bin Khattab r.a. Sebagai Orang Yang Pertama
Orang pertama bergelar Amirul Mukminin
Pertama menggunakan Hijrah sebagai kalender Islam
Pertama mengenakan 80 kali pukulan kepada peminum arak
Pertama mengharamkan nikah Mut'ah
Pertama mewajibkan zakat atas kuda
Pertama menubuhkan jabatan-jabatan
Pertama sunatkan qiyam bulan Ramadhan
Pertama mengarahkan sholat jenazah berjama'ah dengan 4 takbir
Pertama memperkenalkan Al-'Aul dalam masalah Fara'id (harta warisan)
G. Umar Bin Khattab r.a. dan Al-qu'ran
Umar Bin Khattab r.a. mempunyai pemikiran yang sangat hebat. Beberapa
pendapatnya merupakan sebab turunnya ayat Al-Quran. Di antara ayat-ayat Al-Quran yang diturunkan karena pendapat beliau ialah :
Kisah tawanan Badar ( Surat Al-Anfal - ayat 28)
Ayat Menjadikan Maqam Ibrahim sebagai tempat sholat (Surat Al-Baqarah - Ayat 125)
Hijab (Surat Al-Ahzab - Ayat 53)
Tentang asal usul kejadian manusia (Surat Al-Mukminun - Ayat 12)
Tentang anak (Surat Al-Baqarah - Ayat 219 dan Surat An-Nisa' - Ayat 43)
Larangan Mensholatkan Jenazah Orang Munafiq (Surat At-Taubah - Ayat 84)
Kisah orang munafiq (Surat Al-Munafikun - Ayat 6)
Surat Al-Anfal - Ayat 5
Surat An-Nur - Ayat 16
Ayat tentang penghalalan jima' di malam bulan Ramadhan (Surat Al-Baqarah - Ayat 187)
Surat Al-Baqarah - Ayat 97
Surat An-Nisa' - Ayat 65
Surat Al-Waqi'ah - Ayat 13
No comments:
Post a Comment