photo tumblr_mc3zctVOZl1r3gb3zo2_400.gif

Monday 13 January 2014

Umar Bin Khattab Radhiallahu 'Anhu

A. Biografi

Nama asli : Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Ribaah bin Abdillah bin Qarth bin Razaah
Nama Ibu : Hantamah binti Hasyim bin Al-Mughirah bin Abdillah bin Umar bin Makhzum.
Gelar : Al-Faruq
Keturunan : Arab Quraisy (Qabilah Banni 'Ad)
Tahun Lahir : Diperkirakan sekitar 13 tahun setelah kejadian Abrahah (menurut Imam Nawawi)
Jabatan : Khalifah Ar-Rasyidin ke-2
Tahun Pelantikan : Tahun 634 M
Masa Jabatan : 10 Tahun
Wafat : Tahun 644 M / 23 H
Tutup Usia : 63 Tahun

Sebelum memeluk Islam, Umar Bin Khattab adalah duta bagi kaumnya terutama dalam mengadakan perundingan antara kabilah yang bermusuhan. Beliau merupakan salah satu mertua Rasulullah Saw ketika Rasulullah Saw menikahi putrinya Hafsah Binti Umar dan Beliau juga adalah salah satu sahabat yang di jamin masuk surga oleh baginda Rasulullah Saw.


B. Kepribadian Umar Bin Khattab r.a

Ubaidullah bin Umar menceritakan bahawa suatu hari para sahabat melihat Umar memikul tempat air di bahunya. Lalu mereka bertanya : "Wahai Amirul Mukminin ! Mengapa tuan sendiri yang memikul air ini ?"   Jawab Umar Bin Khattab : "Saya merasakan bahawa diri saya telah takbur, lalu saya mengangkat air ini untuk menundukkannya".

Kata Aslam beberapa orang berbicara dengan Abdul Rahman bin Auf. Kata mereka : "Umar bin Khattab telah menimbulkan rasa takut kami sehingga mata kami tidak berani bertentangan mata dengannya". Hal ini diadukan oleh Abdul Rahman bin Auf. Lalu Umar Bin Khattab berkata : "Benarkah mereka berkata demikian ?" "Demi Allah, saya telah cuba melunakkannya, sehingga lantaran lunak saya itu saya takut dimarahi Allah. Saya cuba pula dengan sikap keras sehingga saya takut Allah marah kepada saya. Bagaimanakah lagi ? Bagaimana nasib saya yang berbeda dengan mereka ?"

Diriwayatkan oleh  Umar bin Murrah  bahwa seorang lelaki bertemu dengan Umar Bin Khattab dan berkata : "Bersikap lunaklah kepada kami, sebab kami amat gentar melihatmu !" Umar menjawab : "Adakah saya berbuat sesuatu yang zalim ? " Jawab lelaki itu : "Tidak" Kata Umar lagi : "Kalau begitu, biarlah Allah menambah rasa takut dalam hatimu terhadapku".

Menurut Barrak bin Makrur : "Pada suatu hari Umar Bin Khattab naik ke mimbar untuk memberi tazkirah, tiba-tiba dia merasa sakit. Menurut para jamaah, obatnya adalah madu lebah dan di Baitulmal banyak tersimpan madu lebah" Kata beliau : "Kalau tuan-tuan izinkan, saya akan gunakannya, tetapi kalau tidak diizinkan haram ke atas saya mengambilnya.


C. Islamnya Umar Bin Khattab

Beliau memeluk Islam pada tahun ke 6 kenabian ketika berumur 27 tahun. Tindakannnya ini mengemparkan masyarakat Quraisy dan memberi berita gembira kepada umat Islam bahwa Islam akan menjadi kuat.

Rasulullah Saw pernah berdoa ; "Ya Allah kuatkan Islam dengan UmarBin  Khatab atau Abu Jahal Bin Hisyam" (HR. At-Thabarani)

Dalam sebuah hadits lain yang diriwayatkan oleh At-Thabarani bahwa Rasulullah Saw juga pernah berdoa : "Ya Allah kuatkan Islam dengan Umar Bin Khatab".

Sebuah hadith dari Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah bahwa Rasulullah Saw berkata : "Apabila Umar memeluk Islam, Jibril pun datang dan berkata : "Ya Muhammad, sesungguhnya seluruh makhluk langit bergembira dengan Islamnya Umar".

"Saya merasakan bahawa diri saya telah takbur, lalu saya mengangkat air ini untuk menundukkannya"

Setelah memeluk Islam, Rasulullah Saw telah mengelarnya sebagai Al-Faruq karena dapat membedakan di antara perkara yang benar dan bathil. Ketika ditanya oleh para sahabat bagaimana dia mendapat gelaran tersebut, Umar menjawab : "Pada suatu hari, Aku bertanya kepada Rasulullah Saw : "Ya Rasulullah Saw, adakah kita dalam kebenaran ?".

Jawab Rasulullah SAW : "Benar".

Aku berkata lagi : "Kenapakah kita beribadah secara sembunyi ?".

Kemudian kami masuk ke Masjidil Haram membuat dua syaf, satu saya dan satu lagi Hamzah (berjemaah). Maka semua orang KAFFIR Quraisy melihat ke arah kami berdua dengan perasaan yang sangat marah yang tidak pernah terjadi sebelum ini, lalu Rasulullah Saw mengelarkan aku Al-Faruq ! 

Dengan islamnya Umar, maka umat Islam yang sebelum itu sentiasa ketakutan menjadi kuat. Mereka telah berani solat secara terang-terangan  di Baitullah   khususnya setelah peristiwa di atas. Di samping itu juga, orang Quraisy juga tidak berani menganggu orang Islam yang sedang beribadah kerana takut kepada Umar.


D. Keberanian Umar Bin Khattab r.a.

Peristiwa  yang menarik perhatian kaum kafir Quraisy Mekah ialah ketika Umar Bin Khattab mengambil langkah untuk berhijrah secara terang-terangan, berbeda dengan pendirian para sahabat yang lain yang terpaksa berhijrah secara rahsia.

Umar Bin Khattab terkenal sebagai seorang yang berani  semasa kafir dan   bertambah berani sesudah beriman. Pada detik-detik terakhir sebelum meninggalkan kota Mekah untuk berhijrah ke Madinah, Ali r.a. yang menyaksikan peristiwa tersebut, meriwayatkan: Setelah Umar r.a membuat keputusan untuk berhijrah, beliau mengambil sebilah pedang disandang di sisi pinggangnya, kemudian diambilnya busur panah lalu disangkut kan dibahunya, sebatang anak panah tergenggam ditangannya dan melangkahkan kaki menuju ke Ka'bah. Ketika itu tokoh-tokoh Quraisy sedang bersantai di sisi Ka'bah menyaksikan kehadiran Umar r.a.

Umar r.a melakukan tawaf tujuh kali dengan penuh semangat tetapi tenang, tanpa menghiraukan tokoh-tokoh kafir Quraisy yang memerhatikannya. Sebaik selesai melakukan tawaf, beliau menuju ke Maqam Ibrahim dan mendirikan sholat.

Selesai sholat, Umar berdiri di sisi Maqam Ibrahim sambil mengeluarkan kata-kata yang keras dan pedas terhadap kaum kuffar Quraisy. kata Umar: "Sesungguhnya Allah Swt tidak akan membinasakan wajah manusia di dunia ini, kecuali wajah kafir-kafir jahanam yang memusuhi agama Allah".

Kata Umar r.a. lagi: "Barang siapa yang sanggup menjadikan ibunya kesepian dikarenakan kematian anak, menjadikan anak-anak mereka yatim piatu karena kematian ayah mereka, sanggup menjadikan isteri kesayangannya menjadi janda kerana kematian suami mereka, maka marilah kita adu senjata di sebalik bukit ini."

Tantangan Umar r.a. terhadap tokoh-tokoh Quraisy yang menyaksikan kehadiran Umar r.a. dengan pedang terhunus itu, ternyata menimbulkan kecemasan dan ketakutan di dalam hati mereka. Pertama kali mereka mendengar tantangan yang begitu hebat dari Umar r.a., mereka terdiam tanpa seorangpun yang berani menyahut tantangan Umar r.a. tersebut.

Dari sudut psikologi, cara Umar r.a. menantang kafir Quraisy dengan gaya seorang pahlawan yang bersedia untuk mati, menjadikan kaum kafir Quraisy kehilangan semangat. Mereka membisu tanpa reaksi, sekalipun Umar r.a. mengutuk mereka sebagai kaum yang bakal di binasakan Allah Swt. Dalam keadaan kaum kafir Quraisy lemah semangat, Umar r.a. mengajaknya adu senjata.

Ali r.a. yang turut mendengar kata-kata Umar r.a. itu berkata : Sesudah itu Umar r.a. melangkahkan kaki meninggalkan kota Mekah dengan tenang, tanpa di ikuti oleh kaum kafir Quraisy. Bagaimanapun peristiwa itu memberi seribu rahmat kepada kaum muslimin yang minoritas masa itu, dari kalangan orang-orang tua, orang-orang sakit yang tidak terdaya meninggalkan kota Makkah tanpa teman. Mereka semua mengambil peluang untuk berhijrah ke Madinah bersama Umar Bin Khattab r.a., dengan aman tanpa sedikitpun mengalami gangguan.

Setelah peristiwa itu, maka kaum muslimin Mekah telah menyahut seruan hijrah. Sehingga tiada lagi para pengikut Nabi Saw yang tinggal di Mekah, kecuali Nabi Saw, Abu Bakar As-Siddiq r.a. Ali bin Abi Thalib r.a., selain itu orang-orang yang sakit, mereka yang tidak memiliki kenderaan dan kekuatan untuk berhijrah dan mereka yang dikenakan tahanan oleh pihak  kafir Quraisy, akibat tindakan mereka menyahut seruan Islam.


E. Hadits - Hadits tentang Umar Bin Khattab r.a.

"Semasa tidur, aku bermimpi bahawa aku berada dalam Surga. aku melihat seorang perempuan sedang berwudhu dekat sebuah istana. Aku bertanya untuk siapakah istana ini. Katanya : Untuk Umar". (HR. Bukhari dan Muslim).

Sesungguhnya Allah Swt menjadikan lidah dan hati Umar itu di atas kebenaran. (HR. At-Tarmizi)

Sekiranya selepas aku ada nabi, sudah pasti Umarlah orangnya. (HR. At-Tarmizi)

Sesungguhnya aku lihat syaitan-syaitan dari kalangan jin dan manusia lari lintang pukang dari Umar. (HR.  At-Tarmizi)

Sesungguhnya ada seseorang di kalangan umat sebelum kamu yang menjadi sebutan orang ramai (kerana kebaikannya), jika perkara ini terjadi dalam umat Islam, sudah tentu Umarlah orangnya. (HR. Bukhari).


F. Umar Bin Khattab r.a. Sebagai Orang Yang Pertama

Orang pertama bergelar Amirul Mukminin
Pertama menggunakan Hijrah sebagai kalender Islam
Pertama mengenakan 80 kali pukulan kepada peminum arak
Pertama mengharamkan nikah Mut'ah
Pertama mewajibkan zakat atas kuda
Pertama menubuhkan jabatan-jabatan
Pertama sunatkan qiyam bulan Ramadhan
Pertama mengarahkan sholat jenazah berjama'ah dengan 4 takbir
Pertama memperkenalkan Al-'Aul dalam masalah Fara'id (harta warisan)


G. Umar Bin Khattab r.a. dan Al-qu'ran

Umar Bin Khattab r.a. mempunyai pemikiran yang sangat hebat. Beberapa pendapatnya merupakan sebab turunnya ayat Al-Quran. Di antara ayat-ayat Al-Quran yang diturunkan karena pendapat beliau ialah :

Kisah tawanan Badar ( Surat Al-Anfal - ayat 28)
Ayat Menjadikan Maqam Ibrahim sebagai tempat sholat (Surat Al-Baqarah - Ayat 125)
Hijab (Surat Al-Ahzab - Ayat 53)
Tentang asal usul kejadian manusia (Surat Al-Mukminun - Ayat 12)
Tentang anak (Surat Al-Baqarah - Ayat 219 dan Surat An-Nisa' - Ayat 43)
Larangan Mensholatkan Jenazah Orang Munafiq (Surat At-Taubah - Ayat 84)
Kisah orang munafiq (Surat Al-Munafikun - Ayat 6)
Surat Al-Anfal - Ayat 5
Surat An-Nur - Ayat 16
Ayat tentang penghalalan jima' di malam bulan Ramadhan (Surat Al-Baqarah - Ayat 187)
Surat Al-Baqarah - Ayat 97
Surat An-Nisa' - Ayat 65
Surat Al-Waqi'ah - Ayat 13

No comments:

Post a Comment

Masukan Email Anda :

Layanan ini dipersembahkan oleh : FeedBurner

Referral Banners
make cash